PRAHA, iNews.id - Republik Ceko menyusul Amerika Serikat mengusir diplomat Rusia. Sebanyak 18 diplomat Rusia diperintahkan pulang atas tuduhan keterlibatan intelijen dalam ledakan gudang amunisi pada 2014.
Sebelumnya AS mengusir diplomat Rusia terkait tuduhan campur tangan dalam pilpres 2020 serta peretasan dunia maya. Bukan hanya itu Ukraina dan Rusia juga akan saling mengusir diplomat terkait tuduhan spionase.
Penjabat Menteri Luar Negeri Ceko Jan Hamacek, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (18/4/2021), mengatakan, 18 staf Kedutaan Besar Rusia, diketahui sebagai anggota intelijen, diperintahkan angkat kaki dalam waktu 72 jam terhitung sejak Sabtu (17/4/2021).
Ledakan gudang amunisi itu memicu perselisihan terbesar kedua negara sejak akhir era komunis pada 1989. Ceko merupakan anggota Uni Eropa serta Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Perdana Menteri Ceko Andrej Babis mengatakan ada kecurigaan beralasan tentang keterlibatan anggota dinas intelijen Rusia GRU dalam ledakan gudang amunisi di Vrbetice.
"Belum pernah terjadi sebelumnya dan memalukan," kata Babis, dikutip dari Reuters, Minggu (18/4/2021).
Beberapa ledakan mengguncang gudang senjata Vrbetice, sekitar 330 kilometer dari Ibu Kota Praha pada Oktober 2014, menewaskan dua karyawan perusahaan swasta yang menyewa lokasi tersebut.
Sementara itu keputusan Ceko ini bisa dibalas oleh Rusia. Seorang sumber mengatakan, Kremlin mempertimbangkan akan menutup Kedutaan Besar Ceko di Moskow. Tuduhan itu disebut sebagai tidak masuk akal.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ceko mendukung langkah sekutunya itu.