Sachiko dulu juga seorang guru. Namun sekarang, dia mengepalai kelompok anti-karoshi di Jepang tengah.
Dilansir dari vnexpress pada Rabu (21/12/2022), jam kerja guru di Jepang memang yang tertinggi di dunia. Dia harus berangkat pagi dan pulang pada malam hari.
Mereka harus mengawasi siswa dan membersihkan klub sepulang sekolah. Tak heran jam kerja mereka mencapai lebih dari 80 jam dalam sepekan. Jika dihitung dengan lembur, total dapat mencapai 123 jam.
Mengajar sering dipandang sebagai pekerjaan suci. Maka bagi mereka yang menolak lembur akan dicap egois.
Seorang guru sejarah SMA di Osaka, Takeshi Nishimoto mengatakan, ditunjuk sebagai pengawas utama sebuah klub berarti harus mengucapkan selamat tinggal pada akhir pekan.
Seorang guru olahraga sekolah menengah di distrik Edogawa Tokyo, Masako Shimonomura mengatakan sulit untuk beristirahat di siang hari. Meski demikian, tak semua profesi guru itu menyedihkan.
“Ada kalanya saya merasa seperti seorang guru karena momen-momen yang luar biasa, seperti melihat siswa di klub softball bersinar dan tersenyum saat bermain,” kata guru berusia 56 tahun itu.
Namun demikian, dia khawatir, jika kondisi ini tak juga berubah, maka banyak generasi muda enggan menjadi guru.