Hamas: Serangan Itu Akal-Akalan Israel
Hamas menilai tuduhan Israel hanyalah akal-akalan untuk memulai kembali operasi militer di Gaza. Menurut mereka, sulit membayangkan adanya kelompok bersenjata yang bisa menyerang pasukan Israel di Rafah, mengingat seluruh area telah dijaga ketat dan tidak ada komunikasi antara pejuang Hamas yang tersisa di wilayah itu.
“Wilayah Rafah sepenuhnya berada di bawah kontrol penjajah (Israel). Kontak dengan kelompok kami di sana sudah terputus sejak perang dimulai kembali Maret lalu,” ujar juru bicara Al Qassam.
Hamas menegaskan tetap berkomitmen pada perjanjian gencatan senjata, dan menuding Israel sengaja menciptakan narasi palsu untuk melegitimasi serangan baru.
Gencatan Senjata yang Penuh Pelanggaran
Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, pasukan Israel telah melanggar gencatan senjata sedikitnya 80 kali sejak 10 Oktober. Dalam kurun waktu tersebut, 97 warga Gaza tewas, dan 230 lainnya luka-luka akibat serangan udara dan tembakan artileri.
Israel juga menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza tanpa batas waktu, memperburuk penderitaan warga yang sudah kekurangan makanan, air, dan obat-obatan.