“Hamas tidak menunda atau menarik diri dari perundingan. Penjajah(Israel) menentang usulan mediator,” kata seorang pejabat senior Hamas, Khalil Al Hayya, kepada stasun televisi Al Araby.
Dalam pernyataan sebelumnya Hamas menyetujui proposal gencatan senjata yang diajukan mediator Qatar dan Mesir. Butir-butir kesepakatan itu sebelumnya juga sudah disetujui Israel. Namun tiba-tiba Israel berubah sikap dengan dalih proposal itu mengandung unsur-unsur yang tidak bisa diterima.
Tank-tank Israel pada Jumat kemarin menguasai jalan utama yang memisahkan bagian timur dan barat Rafah. Ini berarti Israel secara efektif telah mengepung Rafah bagian timur.
Sementara itu pemerintah AS menegaskan terus memantau tindakan militer Israel di Rafah.
“Sekali lagi, kami mendesak Israel untuk segera membuka penyeberangan itu untuk bantuan kemanusiaan,” kata Juru Bicara Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby.
Kirby melanjutkan, berakhirnya perundingan gencatan senjata yang dimediasi Direktur CIA William Burns sangat disesalkan. Namun AS yakin perbedaan pendapat tersebut dapat diatasi.
“Kami bekerja keras untuk menjaga kedua pihak tetap terlibat dalam melanjutkan negosiasi, meski hanya secara virtual,” katanya.