MOSKOW, iNews.id - Ilmuwan yang terlibat program rahasia pembuatan racun pelumpuh saraf Novichok di masa Uni Soviet, Vil Mirzayanov, meminta maaf kepada tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny.
Navalny menjadi korban peracunan Novichok sebagaimana diungkap para ahli Jerman. Dia jatuh sakit dalam penerbangan dari Tomsk di Siberia, Rusia, menuju Moskow pada bulan lalu.
Pria 44 tahun tersebut masih dalam pemulihan di rumah sakit Berlin, namun kondisinya jauh membaik dan bisa bernapas tanpa alat bantu. Meski demikian, Navalny belum bisa banyak berbicara serta bergerak, bahkan sekadar menuang air ke gelas atau menelepon.
Mirzayanov, dalam wawancara dengan stasiun televisi Rusia, Rain, menyampaikan permintaan maaf mendalam kepada Navalny.
"Saya menyampaikan permintaan maaf mendalam kepada Navalny terkait fakta bahwa saya ambil bagian dalam bisnis kejahatan ini, mengembangkan zat yang meracuninya," kata pria yang saat ini tinggal di Amerika Serikat itu, seperti dikutip dari AFP, Minggu (20/9/2020).
Permintaan maaf tersebut disampaikan Mirzayanov setelah ilmuwan lain yang juga terlibat dalam pembuatan Novichok menyangkal bahwa Navalny diracuni zat yang dibuatnya.
Sejauh ini ada tiga ilmuwan pembuat Novichok yang membuat pernyataan publik terkait kasus Navalny.