Tavares menambahkan, pemerintah RI juga ingin memulai pembicaraan dengan badan tenaga atom Rusia Rosatom terkait pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
"Kami ingin memulainya. Tetapi saya belum punya rinciannya," kata Tavares.
Menurut Tavares, Indonesia telah mempertimbangkan untuk membangun PLTN sejak lama.
"Seperti biasa, ada pro dan kontra. Kami rasa penting untuk memiliki personel yang berkualifikasi untuk menggunakan PLTN dari sudut pandang pembangunan berkelanjutan dan keamanannya, jika memutuskan untuk membangunnya," katanya.
Rosatom sebelumnya mengungkap sedang berdiskusi dengan Pemerintah Indonesia mengenai prospek pembangunan PLTN di Sulawesi Tenggara.