Menurut sumber di Pemerintahan Inggris, NCSC sangat yakin GRU bertanggung jawab atas serangan siber pada 2017 lalu.
GRU juga bertanggung jawab atas sejumlah serangan lain dengan target terkenal dari Partai Demokrat jelang pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada 2016 lalu.
Pejabat tersebut juga menyatakan, para pejabat Pemerintah Inggris menuding Rusia bertanggung jawab atas kampanye dunia maya.
Kantor Luar Negeri Inggris mendeskripsikan hal itu sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional yang merugikan ekonomi nasional jutaan poundsterling.
"Serangan siber ini tidak menyediakan kepentingan keamanan nasional yang sah, malah berdampak pada kemampuan orang di seluruh dunia untuk menjalani kehidupan sehari-hari mereka bebas dari gangguan, dan bahkan kemampuan mereka untuk menikmati olahraga," tambah Hunt.