Ini Hasil Pertemuan Luar Biasa OKI Bahas Status Yerusalem

Anton Suhartono
Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara di pertemuan luar biasa OKI di Istanbul (Foto: Reuters)

Selain itu, Erdogan menyebut AS bukan lagi mediator perjanjian damai Palestina-Israel karena keberpihakannya.

"Mulai sekarang, tidak mungkin Amerika Serikat menjadi mediator antara Israel dan Palestina karena sikap biasnya, masa-masa itu telah berakhir. Saat ini kita perlu mendiskusikan siapa yang akan menjadi mediator lagi. Hal ini perlu ditangani PBB juga," kata Erdogan.

Hal senada diungkapkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang tidak akan menerima lagi AS sebagai mediator damai. Keputusan AS memberikan Yerusalem kepada Israel juga disebut sebagai tindakan sewenang-wenang dan melangkahi resolusi perdamaian yang sudah dibuat.

Raja Yordania Abdullah II juga menegaskan menolak siapa pun yang mengubah status quo Yerusalem sebagai tempat suci.

Presiden RI Joko Widodo tak kalah tegasnya. Jokowi menyampaikan enam sikap Pemerintah RI pada pertemuan luar biasa OKI itu. Di antara poin tegas yang disampaikan Jokowi adalah solusi dua negara merupakan satu-satunya jawaban dan Yerusalem Timur merupakan ibu kota Palestina yang sah.

Selain itu, Presiden juga mengajak semua negara yang memiliki kedutaan besar di Tel Aviv untuk tidak mengikuti langkah AS memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem.

Bagi negara anggota OKI yang memiliki hubungan dengan Israel juga perlu mengambil langkah-langkah diplomatik, seperti menjajaki meninjau kembali hubungan dengan Israel.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
13 jam lalu

Diburu Turki, Menhan Israel: Kami Negara Kuat, Tak Takut Siapa pun

Internasional
15 jam lalu

Menhan Israel: Erdogan Hanya Bisa Lihat Gaza lewat Teropong!

Internasional
15 jam lalu

200 Warga Sipil Terjebak di Terowongan Jalur Gaza

Internasional
3 hari lalu

Israel Kecam Keputusan Turki Tangkap Netanyahu, Sebut Erdogan Tiran

Internasional
3 hari lalu

Turki Keluarkan Surat Perintah Penangkapan untuk Netanyahu, Ini Komentar Hamas 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal