Ini Kota di Dunia yang Jalannya Nyaris Tanpa Gelandangan dan Pengemis

Nathania Riris Michico
Helsinki Deaconess Institute memiliki lebih dari 400 rusun untuk mantan tunawisma. (Foto: Hak atas fotoTHE HELSINKI DEACONESS INSTITUTE)

Walaupun skema ini dipandang berhasil di Finlandia, kebijakan ini memiliki sejumlah kekurangan. Rumah tidak langsung tersedia dan rata-rata satu dari lima orang kembali menjadi tunawisma.

Memberikan rumah ke penduduk dengan cara seperti ini tidaklah murah.

Finlandia harus mengeluarkan 300 juta euro atau Rp4,8 triliun dalam sepuluh tahun terakhir, menyediakan 3.500 rumah baru bagi tunawisma, dan memerlukan lebih dari 300 petugas baru.

Salah satu pendiri program perumahan di Finlandia, Juha Kaakinen, mengatakan ini hanya bisa berhasil jika para pejabat benar-benar terlibat.

"Di banyak tempat, Housing First adalah sejumlah proyek kecil dengan beberapa rusun yang tersedia. Anda perlu memperbesar untuk mengurangi tunawisma dan karena itulah ini harus menjadi kebijakan nasional, jika tidak ini akan menghadapi kegagalan."

"Masalah utamanya adalah kurangnya perumahan sosial yang terjangkau. Untuk mengatasi tunawisma, itulah yang Anda perlukan. Jika tidak, ini akan menjadi pekerjaan yang sangat sulit."

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
8 hari lalu

Minta Maaf soal Posting-an 'Mata Sipit' Asia, PM Finlandia: Kami Memerangi Rasisme

Internasional
8 hari lalu

PM Finlandia Petteri Orpo Minta Maaf gegara Posting-an Rasis Asia 'Mata Sipit'

Nasional
28 hari lalu

Finlandia-Uni Eropa Perkuat Implementasi Smart City di IKN, Ini Konsepnya 

Nasional
4 bulan lalu

Sebelum Ditemukan Tewas, Diplomat Arya Daru Mau Pindah ke Finlandia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal