Intelijen: Ancaman Terbesar Jelang Pilpres AS Adalah Rusia Bukan China

Arif Budiwinarto
Dalam debat terakhir Capres Amerika Serikat 2020 pada 22 Oktober lalu, Donald Trump menyebut tidak ada seorang pun yang lebih keras terhadap Rusia selain dirinya. (foto: AFP)

WASHINGTON, iNews.id - Pejabat intelijen Amerika Serikat mengubah pandangannya mengenai potensi intervensi China dalam pemilu presiden (Pilpres) AS 2020. Mereka menyebut ancaman sebenarnya adalah Rusia bukan China.

Selama berbulan-bulan, intelijen Amerika Serikat memperingatkan bahaya campur tangan politik China dalam Pilpres AS pada 3 November mendatang.

April lalu, Presiden Donald Trump mengklaim China tidak menginginkan politikus Partai Republik terpilih kedua kalinya. Pernyataan Trump dipertegas oleh Direktur Pusat Kontra Intelijen dan Keamanan Nasional Amerika Serikat, Bill Evanina. Dia menyebut China menyiapkan cara-cara untuk memperluas pengaruhnya.

Pandangan terhadap intervensi China berubah

Editor : Arif Budiwinarto
Artikel Terkait
Internasional
10 jam lalu

Rusia Sindir AS: Rudal Burevestnik dan Poseidon Bukan Uji Coba Nuklir, Pemahaman Dangkal!

Internasional
11 jam lalu

Trump Bakal Berikan Bansos Rp33 Juta ke Setiap Warga AS, Bisa untuk Meringankan Pajak

Internasional
13 jam lalu

Senat Sepakati Anggaran, Shut Down Pemerintah AS Berakhir!

Internasional
14 jam lalu

Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu

Internasional
16 jam lalu

Trump Sebut Amerika Negara Nuklir Nomor 1, Rusia Nomor 2 dan China Ke-3

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news