Namun Araghchi menegaskan, Iran tidak akan begitu saja menghentikan pengayaan uraniumnya. Menurut dia, program nuklir Iran soal kebanggaan dan kemuliaan bangsa, hasil kerja keras para ilmuwan yang harus dihargai.
"Kami menunjukkan dan membuktikan selama perang yang dipaksakan selama 12 hari bahwa kami memiliki kemampuan membela diri, dan kami akan terus melakukannya jika ada agresi yang dilancarkan terhadap kami," kata Araghchi.
Serangan Israel, yang dibantu AS, pada 13 hingga 24 Juni ke Iran menewaskan sedikitnya 935 orang, demikian data terbaru dari Kementerian Kesehatan Iran. Selain itu 5.332 orang lainnya luka.
Sementara itu serangan balasan Iran ke Israel menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai lebih dari 3.400 lainnya, demikian data Universitas Ibrani Yerusalem.