Setelah kedua negara itu, Israel akan melanjutkan tuntutan kompensasi kepada Maroko, Irak, Suriah, Mesir, Yaman, dan Iran.
Menteri Israel untuk Kesetaraan Sosial, Gila Gamliel, menjadi koordinator upaya gugatan tersebut. Dia mengatakan bahwa waktunya telah tiba.
"Untuk memperbaiki ketidakadilan historis pogrom (terhadap orang Yahudi) di tujuh negara Arab dan Iran, dan untuk memulihkan (aset) ratusan ribu orang Yahudi yang kehilangan harta benda mereka, yang menjadi hak mereka," katanya, seperti dilaporkan Times of Israel, Selasa (8/1/2019).
Dengan bantuan sebuah perusahaan akuntansi internasional, Pemerintah Israel diam-diam meneliti nilai properti dan aset yang terpaksa ditinggalkan oleh warga mereka ketika meninggalkan delapan negara tersebut.
Kompensasi, jika diterima, tidak akan dialokasikan untuk masing-masing keluarga Yahudi yang terusir. Namun, akan didistribusikan melalui dana khusus negara Israel.