WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkap Israel setuju untuk menarik pasukannya di Jalur Gaza ke garis batas tertentu. Langkah ini sebagai upaya menuju penerapan gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Hamas pada Jumat lalu menyetujui proposal gencatan senjata yang diusulkan Trump, termasuk membebaskan seluruh sandera Israel yang tersisa, baik hidup maupun yang telah tewas.
Trump kini masih menunggu respons Hamas terkait pembebasan sandera tersebut.
"Setelah negosiasi, Israel telah menyetujui garis penarikan awal, yang telah kami tunjukkan dan bagikan dengan, Hamas juga," kata Trump dalam posting-an di media sosial Truth Social, dikutip Minggu (5/10/2025).
Setelah Hamas menyetujui tahapan tersebut, lanjut Trump, gencatan senjata di Gaza bisa segera berlaku yang disusul dengan pertukaran sandera dan tahanan.
Hamas akan membebaskan sekitar 50 sandera Israel, 20 di antaranya masih hidup. Semenetara Israel akan membebaskan sekitar 1.700 tahanan Palestina, sebagian besar adalah warga Gaza yang ditahan selama perang sejak 7 Oktober 2023. Di antara mereka juga terdapat ratusan tokoh pejuang Palestina yang sedang menjalani hukuman penjara seumur hidup.
Hamas telah mengutus delegasi ke Mesir untuk membahas kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel. Pembebasan sandera akan dilakukan bertahap sampai seluruhnya, baik yang masih hidup maupun tewas, diserahkan.