MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Selasa 17 Oktober 2017, mengumumkan bahwa pihaknya berhasil membebaskan Kota Marawi dari cengkraman teroris kelompok Abu Sayyaf. Marawi sudah dikuasai kelompok yang terinspirasi dari ISIS itu sejak empat bulan lalu.
"Ibu-ibu dan Bapak-Bapak, saya dengan senang hati mengumumkan bahwa Kota Marawi sudah dibebaskan dari pengaruh teroris dan kami memulai merehabilitasi kota tersebut," kata Duterte, seperti dikutip dari BBC.
Begitu Duterte menyampaikan pengumuman tersebut, warga langsung mengibarkan bendera Filipina diikuti dengan pekikan 'mabuhay' atau 'hidup'.
Penduduk seperti merasakan lepas dari penjara yang penuh dengan kekerasan. Dalam empat bulan pertempuran merebut Marawi, lebih dari 1.000 orang tewas dari kedua pihak serta ratusan ribu warga terpaksa mengungsi.
Pengumuman pembebesan Marawi disampaikan setelah dua pemimpin kelompok teroris yakni Isnilon Hapilon dan Omar Maute tewas dalam sebuah serangan militer Filipina.