LONDON, iNews.id – Ketika pertama kali mencalonkan diri sebagai presiden AS pada 1987, impian Joe Biden untuk melenggang ke Gedung Putih langsung dikandaskan oleh isu plagiarisme. Politikus Partai Demokrat itu kedapatan menggunakan pidato dari tokoh oposisi Inggris kala itu, Neil Kinnock, tanpa memberikan atribusi atau mencatumkan nama yang bersangkutan.
Akan tetapi, Kinnock justru selalu memberikan penghormatan hangat kepada presiden terpilih AS itu. Mantan pentolan Partai Buruh Inggris itu mengatakan, Biden memiliki semua kualitas yang diperlukan seorang pemimpin, termasuk sifat bijaksana dan ketenangan orang dewasa. Semua itu menurut dia akan menjamin pelayanan yang baik untuk AS dan dunia.
“Dia (Biden) mendapat tugas berat dalam kondisi krisis saat ini,” ungkap Kinnock yang juga pernah bertugas di Komisi Eksekutif Uni Eropa itu lewat surat elektronik kepada AFP, Minggu (8/11/2020).
“Tapi dia benar-benar pria yang tangguh, dan Anda bisa tahu itu karena dia baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Dia tidak lantas menjadi sombong menyatakan ketangguhannya secara terus-menerus seperti orang terakhir—siapa namanya? (maksudnya Presiden AS Donald Trump),” kata politikus Inggris kelahiran 28 Maret 1942 itu.
Biden, yang saat itu menjadi senator AS dari Negara Bagian Delaware, adalah salah satu bakal calon presiden favorit dari Partai Demokrat menjelang Pemilu 1988.
Akan tetapi, selama masa kampanye pada 1987, dia dipaksa untuk mundur setelah diketahui “mencaplok” banyak ungkapan dari pidato yang diberikan Kinnock sebagai pemimpin Partai Buruh pada awal tahun itu. Semua isi pidato itu dicomot Biden tanpa memberi atribusi kepada Kinnock.
Kinnock mengenang pertemuan terakhirnya dengan Biden di Kantor Senat Demokrat pada 2007. Ketika itu, Biden sambil bercanda memperkenalkannya kepada para staf Demokrat dengan kata-kata: “Teman-teman, ini dia penulis pidato terhebat saya, Neil Kinnock!”