MANILA, iNews.id - Filipina mengajukan protes keras terhadap China setelah dua kapal logistiknya diserang menggunakan water cannon atau meriam air oleh kapal-kapal milisi dan Penjaga Pantai. Peristiwa itu berlangsung pada akhir pekan lalu di perairan sengketa kedua negara di Laut China Selatan.
Kapal-kapal logistik tersebut hendak mengantar kebutuhan kepada tentara Filipina yang bertugas menjaga wilayah perairan terluar. Akibat serangan meriam air, salah satu kapal mengalami kerusakan parah pada mesin. Kapal logistik lainnya juga ditabrak dengan sengaja.
Parahnya lagi, salah satu kapal yang diserang dengan meriam air dan ditabrak dinaiki oleh Panglima Angkatan Bersenjata Filipina Romeo Brawner.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Filipina Jonathan Malaya mengatakan, aksi armada China terhadap kapal-kapalnya sebagai eskalasi serius.
“Ini adalah eskalasi serius yang dilakukan para agen Republik Rakyat China,” kata Malaya, dikutip dari Reuters, Senin (11/12/2023).