Peristiwa ini terjadi kurang dari dua pekan sebelum pemilu paruh waktu paruh waktu di AS, di tengah situasi politik yang sangat terbelah.
Laporan media menyatakan, tersangka Cesar Sayoc ditangkap di sebuah toko suku cadang kendaraan di kota Plantation, Florida.
Direktur FBI Christopher Wray mengungkapkan dia ditahan setelah sidik jarinya diduga ditemukan pada salah satu paket. Kementerian Kehakiman menyebut tersangka terancam hukuman hingga 48 tahun penjara.
"Kami tidak akan mentoleransi pelanggaran hukum macam itu, terutama kekerasan bermotif politik," kata Jaksa Agung AS, Jeff Sessions, seperti dilaporkan BBC, Sabtu (27/10/2018).
"Ini merupakan pelajaran bagi siapa pun, terlepas dari keyakinan politik mereka, bahwa kami akan menggunakan hukum sepenuhnya terhadap Anda."