ADDIS ABABA, iNews.id - Perempuan di Tigray, Ethiopia, mengalami pemerkosaan tak terbayangkan oleh tentara. Kekerasan seksual dijadikan senjata oleh tentara untuk menekan para perempuan di wilayah yang dikendalikan pemberontak itu.
Pengalaman horor itu dikisahkan seorang ibu berusia 27 tahun yang diperkosa dan dianiaya secara brutal selama 11 hari oleh 23 tentara pada Februari lalu, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (16/4/2021).
Kisah bermula saat ibu dua anak itu hendak pulang ke rumah. Di perjalanan, tentara menariknya dari minibus dan dibawa ke Adigrat, sebuah kota di Tigray. Para tentara beralasan dia diturunkan karena minibus terlalu penuh atau kelebihan muatan, namun dibawa ke daerah terpencil dan diculik selama 11 hari.
Dia mengatakan, para tentara membawanya ke gubuk di ladang di antara semak-semak. Di sana dia diperkosa dan menghadapi berbagai jenis penganiayaan.
Menurut perempuan yang identitasnya tak diungkap itu, dia dianiaya dengan cara alat kelaminnya dimasukkan paku, batu, plastik, serta benda lain.
Setelah 11 hari, dia ditinggalkan begitu saja di semak-semak sampai ditolong penduduk desa yang kebetulan lewat. Korban lalu dievakuasi ke rumah sakit terdekat dalam kondisi tidak sadarkan diri dan patah kaki.
Dokter yang menangani mengatakan, dari tubuh korban dikeluarkan dua paku berukuran sekitar 10 sentimeter serta batu.