Kelompok Kriminal Bersenjata Eksekusi Puluhan Orang, Mayoritas Korbannya Warga Sipil

Arif Budiwinarto
Milisi ADF diduga kuat sebagai pihak paling bertanggung jawab atas eksekusi lebih dari 30 orang di dua lokasi di Provinsi Kivu, Kongo. (foto: AFP)

Kedua serangan itu terjadi di Kivu Utara, teritori Beni, dimana 811 warga sipil tewas akibat aksi kekerasan bersenjata sejak 31 Oktober 2019, menurut Kivu Security Tracker.

Pada tanggal itulah tentara DR Kongo melancarkan operasi besar-besaran terhadap para pemimpin dan pangkalan ADF di hutan sekitar Beni.

Kelompok bersenjata meresponsnya dengan mengintensifkan aksi pembantaian di daerah pedesaan, serta berusaha menghalangi warga sipil bekerja sama dengan militer.

"Kengerian dari penemuan baru yang mengerikan ini tidak dapat membuat siapa pun acuh tak acuh," kata duta besar Uni Eropa untuk DRC, Marc Chataigner.

ADF, yang bermula pada 1990-an sebagai kelompok pemberontak Muslim Uganda, adalah satu dari lebih dari 100 milisi yang kerap menciptakan aksi teror provinsi timur negara yang luas itu.

Sebelumnya, ADF tidak pernah mengklaim bertanggung jawab atas sejumlah serangan. Tetapi sejak April 2019, beberapa serangan ADF justru diklaim oleh kelompok yang menamakan dirinya Negara Islam Pusat Provinsi Afrika, tanpa bukti yang nyata.

Editor : Arif Budiwinarto
Artikel Terkait
Nasional
5 tahun lalu

Beri Trauma Healing ke Anak-Anak, Kontingen TNI di Kongo Dapat Apresiasi

Internasional
5 tahun lalu

Serangan Terbaru KKB Tewaskan 21 Penduduk Desa, Culik Pekerja Kemanusiaan

Nasional
5 tahun lalu

Satgas TNI di Kongo Gelar Operasi Putih, Berhasil Amankan 32 Senjata AK-47

Nasional
5 tahun lalu

Prajurit TNI Gugur di Kongo, KSAD Akan Evaluasi dan Dalami Kronologi Kejadian

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal