Disebutkan, pelaku kini semakin berani melakukan pelecehan di tempat umum yang dijaga petugas keamanan dan dilengkapi kamera CCTV. Jumlahnya naik 30 persen.
"Kehadiran penjaga keamanan dan kamera di pusat-pusat perbelanjaan tidak efektif mencegah pelaku. Begitu pula kehadiran orang ramai," lanjut laporan itu.
Tempat kedua yang paling sering terjadi serangan Islamophobia adalah sekolah dan universitas.
Laporan ini memaparkan, penghinaan rasis dialami korban dari siswa lain, guru, pelatih olahraga, dan bahkan kepala sekolah.
Selain itu, disebutkan bahwa kehadiran anak kecil ternyata tidak menghalangi terjadinya perbuatan Islamophobia. Dalam beberapa kasus, kehadiran anak-anak ini justru meningkatkan kebencian pelaku.