Kisah Perempuan Berjilbab yang Sering Jadi Korban Islamofobia di Australia

Nathania Riris Michico
Alma Mohammad merupakan anggota keluarga dari satu-satunya keluarga Muslim yang tinggal di Kota Gordonvale, Queensland. (FOTO: doc.Alma Mohammed)

SYDNEY, iNews.id - Perempuan berjilbab di tempat keramaian seperti mall dan pusat perbelanjaan paling sering mengalami 'serangan' berlandaskan Islamophobia di Australia. Adanya anak-anak bersama mereka ternyata tak menghentikan tindak pelecehan, dan dalam beberapa kasus malah makin memicu makin meningkat.

Salah satu korban bernama Nadia Saeed. Dia mengaku pernah mengalami pelecehan verbal di Brisbane justru di saat dirinya sedang mengorganisir acara untuk menghormati para korban serangan teror Christchurch.

"Saya tak peduli kalau sesamamu (umat Islam) terbunuh di Christchurch. Kamu pun seharusnya ditembak saja," kata Nadia, mengutip ucapan seorang pria yang mendekatinya di jalan, seperti dikutip ABC News.

Perempuan berusia 21 tahun ini mengaku tak tahu harus berbuat apa pada saat itu.
"Saya gemetaran," ujarnya, kepada ABC News.

Nadia menduga apa yang dialaminya ini erat kaitannya dengan jilbab yang dia kenakan, penanda fisik bahwa dia seorang Muslim.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Nasional
5 jam lalu

Insiden Penembakan di Australia, Kemlu Belum Terima Informasi WNI Jadi Korban

Internasional
11 jam lalu

Sosok Ahmed, Pria Muslim yang Dipuji Pahlawan karena Cegah Penembakan Orang Yahudi di Sydney

Internasional
11 jam lalu

Pria Muslim yang Serang Pelaku Penembakan Komunitas Yahudi di Sydney Ternyata Penjual Buah

Internasional
12 jam lalu

Menegangkan, Detik-Detik Pria Muslim Lawan Pelaku Penembakan Komunitas Yahudi di Australia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal