Kisah Perjalanan Kapal Terakhir Pengangkut Budak ke Amerika

Anton Suhartono
Clotilda, kapal terakhir pengangkut budak yang sampai ke daratan Amerika (Foto: AP)

MONTGOMERY, iNews.id - Jejak perbudakan di Amerika Serikat (AS) salah satunya terungkap dari penemuan bangkai kapal Clotilda yang berlayar 160 tahun silam. Clotilda merupakan kapal terakhir pengangkut budak yang berhasil mencapai daratan Amerika setelah melakukan pelayaran penuh tantangan dari Afrika.

Para budak itu mampu bertahan di Amerika Serikat (AS) bahkan membentuk kehidupan baru di sebuah desa kecil yang didirikan para penyintas. Kisah perjalanan dan kehidupan anak keturunan mereka diangkat dalam laporan BBC Travel.

Pimpinan Asosiasi Keturunan Clotilda Darron Patterson mengisahkan, pelayaran itu penuh risiko dan terbukti banyak kapal yang karam.

"Sungguh gila berpikir mereka akan berlayar melewati daerah ini," kata Patterson, kepada BBC Travel.

Dia adalah cicit dari Kupollee, yang kemudian berganti nama menjadi Pollee Allen. Kupollee merupakan salah satu dari 110 laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang sempat disekap dari Benin di Afrika Barat, lalu dibawa ke AS.

Pada 1860 atau sekitar 52 tahun setelah pemerintah AS melarang pengiriman budak, seorang pebisnis dari Alabama, Timothy Meaher, mengatur pengangkutan orang Afrika. Orang-orang Afrika itu diculik lalu dibawa berlayar, sembari tentunya berusaha menghindari razia penangkapan.

Upaya Meaher berhasil. Dia dibantu kapten William Foster menggunakan kapal layar setinggi 24 meter untuk membawa para budak. Kapal itu mengarungi Samudera Atlantik selama 6 pekan, menyelinap masuk AS melalui Teluk Mobile pada 9 Juli 1860 di bawah selubung kegelapan.

Untuk menyembunyikan bukti kejahatan, kapal yang terbuat dari bingkai kayu ek putih serta papan pinus kuning itu dibakar kemudian ditenggelamkan ke Sungai Mobile. Fakta itu terungkap 160 tahun kemudian. Saat sungai surut, seorang wartawan lokal Ben Raines menemukan bangkai kapal karam besar dan megah.

Penemuan itu memicu penelitian ekstensif yang melibatkan banyak pihak, termasuk Komisi Sejarah Alabama, National Geographic Society, Search Inc, dan The Slave Wrecks Project. Setelah melewati berbagai upaya melelahkan, pada Mei 2019 diumumkan bangkai kapal Clotilda ditemukan.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
3 jam lalu

Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza

Internasional
6 jam lalu

Trump Bakal Berikan Bansos Rp33 Juta ke Setiap Warga AS, Bisa untuk Meringankan Pajak

Internasional
7 jam lalu

Senat Sepakati Anggaran, Shut Down Pemerintah AS Berakhir!

Internasional
8 jam lalu

5 Program Unggulan Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York

Internasional
8 jam lalu

200 Warga Sipil Terjebak di Terowongan Jalur Gaza

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal