BEIJING, iNews.id - Pilot asing yang bekerja di maskapai penerbangan China harus menjalani cuti tanpa bayaran sebagai dampak lesunya penerbangan akibat wabah virus korona. Sebagian di antaranya mempertimbangkan pindah ke maskapai negara lain.
Kondisi tak jauh berbeda dihadapi pilot-pilot lokal China. Pendapatan mereka menurun drastis selama cuti karena sebagian besar gaji mereka dibayar berdasarkan jam terbang.
Perusahaan analisis data OAG memperkirakan, ada penurunan sekitar 80 persen penumpang penerbangan maskapai China, di dalam maupun luar negeri, sejak beberapa pekan terakhir.
China Southern Airlines dan grup Hainan Airlines Holding (HNA), maskapai yang mempekerjakan banyak pilot asing, bertindak cepat untuk mengurangi kerugian dengan merumahkan para pilot serta kru lainnya.
Namun kedua maskapai menolak memberikan komentar terkait kondisi ini.
"Semua pilot asing cuti sampai kondisinya membaik. Untuk saat ini kami pulang ke negara asal," kata seorang kapten China Southern yang meminta identitasnya tak dipublikasikan, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (19/2/2020).