Dengan menggunakan penggalangan dana massal, bantuan banyak datang dari para pecinta kucing dari seluruh dunia melalui Facebook dan Twitter.
Namun Alaa selalu berupaya untuk membantu komunitas dan kucing-kucingnya.
Di Aleppo, dia dan timnya membeli generator, menggali sumur, dan menyimpan makanan. Pada saat terjadi pengeboman, mereka melatih anak-anak untuk tetap menyayang binatang.
Mereka juga membentuk tempat bermain di dekat penampungan kucing agar anak-anak bisa bermain dengan kucing-kucing.
Tempat penampungan itu kini diperluas menjadi rumah yatim piatu, taman kanak-kanak dan klinik hewan. Alaa dan timnya kini menjadi semacam badan sosial yang membantu institusi pemerintah dan internasional.
Dia memiliki prinsip bahwa mengajar anak-anak untuk menjaga binatang yang terlantar juga mengajar pentingnya kasih sayang ke semua makhluk hidup dan cara ini akan membantu mereka mengatasi trauma perang.