BEIJING, iNews.id - Seorang muslim mantan tahanan di Xinjiang, China, mengungkap bagaimana perlakuan yang dialaminya. Dia dan muslim lain dipaksa melakukan berbagai aktivitas yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Para pakar PBB mengungkap, China menahan sekitar 1 juta muslim di kamp-kamp di Xinjiang, sebagian besar penghuninya merupakan etnis Uighur.
Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng menolak tuduhan itu dan mengatakan mereka menjalani pendidikan untuk melawan ekstrimisme Islam di wilayah mayoritas muslim itu. Kamp-kamp itu disebutnya dengan istilah 'kampus'.
Tapi, muslim menyebutnya sebagai ajang indoktrinasi yang menjauhkan pemeluknya dari ajaran Islam sebenarnya.
Menurut mantan tahanan, Omir Bekali, aktivitas di kamp itu dimulai dengan dengan menyanyikan lagu-lagu patriotik di pagi hari, disusul dengan sesi dialog yang sebenarnya diarahkan untuk mengkritisi pemahaman agama pada setiap muslim.