Kisah Tahanan Muslim Xinjiang, Dipaksa Makan Babi dan Dilarang Salat

Anton Suhartono
Warga di Brussel berunjuk rasa mendesak Uni Eropa membantu pembebasan muslim di Xinjiang (Foto: AFP)

Setelah 2 bulan, dia akhirnya bisa meninggalkan kamp itu atas bantuan dari otoritas Kazakhstan.

Di antara kewajiban bagi tahanan, lanjut dia, adalah memakan daging babi setiap Jumat.

Dia mengatakan, para penghuni kamp juga dilarang berbicara dalam bahasa lain kecuali China. Mereka juga dilarang salat serta memelihara jenggot.

Sejak bebas, dia kerap diundang mengisi acara di berbagai negara untuk menceritakan pengalamannya.

Bekali tidak mengetahui nasib orangtua dan empat saudaranya yang tetap di China.

Setelah bebas dia sempat pulang ke Kazakhstan, lalu memutuskan menetap di Turki bersama istri dan anak-anaknya.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
13 jam lalu

Wow, Rusia Akan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan

Internasional
22 jam lalu

Trump Sebut Libur Natalnya Terganggu Konflik Ukraina

Internasional
1 hari lalu

China Temukan Harta Karun, Klaim Cadangan Emas Bawah Laut Terbesar di Asia

Internasional
8 hari lalu

Pria Ini Dipecat dari Pekerjaan gara-gara Sering Izin ke Toilet

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal