Kisah Warga Jerman Masuk Karantina di China: Virus Korona Membuat Stres

Nathania Riris Michico
Ilustrasi mahasiswa Jerman yang sedang studi di China. (FOTO: AFP)

Yannik Weis menceritakan, Wuhan adalah kota yang sangat hidup, sebelum munculnya wabah korona.

"Di mana-mana kelihatan banyak orang, penuh dengan manusia. Tapi setelah (ada wabah) itu, mendadak jalan-jalan kosong," kata Weis.

Dia mengatakan, meskipun ada perubahan situasi yang mendadak seperti itu dalam kehidupan sehari-hari di Wuhan, penduduk bereaksi dengan tenang dalam situasi itu.

"Semua orang tenang saja, tidak ada kepanikan," kata dia.

China secara efektif menutup Kota Wuhan dan beberapa kota metropolitan lain dalam upaya menghentikan penyebaran virus.

Hingga saat ini, pemerintah China mengumumkan sedikitnya 490 orang meninggal dan lebih 23.000 orang terinfeksi. Angka kematian ini sudah melampaui kasus epidemi SARS, yang antara 2002-2003 menewaskan 249 orang.

Namun menurut para ahli, virus korona tidak seganas virus SARS, yang lebih mematikan.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
1 hari lalu

Penembakan Komunitas Yahudi di Australia, Kepolisian Jerman Perketat Penjagaan

Bisnis
7 hari lalu

Formas Buka Jalan Investasi China, KEK Batang Disiapkan Jadi Lokomotif Industri

Nasional
8 hari lalu

Banjir Barang asal China, Pemerintah Siapkan Aturan Pembatasan Impor

Nasional
9 hari lalu

Menteri UMKM Soroti Masuknya Barang Impor asal China: Jumlahnya Banyak Sekali

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal