Konflik di Sri Lanka, dari Bentrok Antaragama hingga Krisis Politik

Anton Suhartono
Petugas menjaga Gereja St Anthony di Kolombo (Foto: AFP)

JAKARTA, iNews.id - Serangan bom yang menargetkan hotel dan gereja di Sri Lanka, Minggu (21/4/2019), menimbulkan pertanyaan besar, mengapa umat Krisitiani dan kepentingan asing yang disasar.

Padahal, umat Kristiani terbilang tak pernah terlibat dalam konflik sektarian dan jumlahnya hanya 6 persen saja dari total populasi.

Sejarah konflik di masa lalu tak banyak mengaitkan dengan umat Kristiani, melainkan Budha sebagai agama yang dianut lebih dari 70 persen warga Sri Lanka.

Selain itu populasi Sri Lanka diisi oleh sekitar 12 persen penganut Hindu dan Islam yang pemeluknya tak sampai 10 persen.

Karena itu tak heran jika Pemerintah Sri Lanka mencoba mengurai benang kusut di balik serangan brutal ini dengan meminta bantuan internasional. Sejauh ini belum ada pihak yang bertanggung jawab, meskipun otoritas keamanan sudah menangkap 13 orang.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

RI Beli Hotel dan Lahan di Makkah untuk Kampung Haji, Jaraknya 2,5 Km dari Masjidil Haram

Bisnis
4 hari lalu

Danantara Beli Hotel dan Lahan 4,4 Ha di Makkah, Lokasi Dekat Masjidil Haram

Megapolitan
5 hari lalu

Pramono Resmikan Gereja HKBP Pondok Kelapa, Urus Izin 35 Tahun

Internasional
6 hari lalu

Tanpa Ampun, Serangan Jet Tempur Thailand Hancurkan Hotel dan Kasino Kamboja

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal