LABUAN BAJO, iNews.id - Dua staf Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura berada dalam konvoi kendaraan diplomat ASEAN yang diserang kelompok berenjata di Myanmar. Serangan pada Minggu (7/5/2023) itu tak menimbulkan korban. Dua staf kedubes telah kembali ke Yangon dalam kondisi selamat.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Singapura mengatakan, konvoi para diplomat ASEAN diserang di Negara Bagian Shan saat menjalankan misi untuk mengirim bantuan kemanusiaan.
“Dua staf Kedutaan Besar Singapura di Yangon menjadi bagian dari konvoi tersebut. Mereka aman dan telah kembali ke Yangon,” kata juru bicara, kepada The Straits Times, Selasa (9/5/2023).
Media lokal Myanmar melaporkan, konvoi diserang dalam perjalanan di Kota Hsi Hseng. Rombongan dalam perjalanan menuju suatu lokasi untuk berdiskusi dengan berbagai kelompok membahas pemberian bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi setempat. Namun belum sempat misi itu tercapai, rombongan ditembaki oleh kelompok tak dikenal sehingga memutuskan kembali ke Yangon.
Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.
Diplomat Indonesia turut berada dalam rombongan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin kemarin mendesak agar kekerasan di Myanmar segera dihentikan. Situasi di Myanmar saat ini tidak membuat pihak mana pun menang, sebaliknya membuat rakyat menjadi korban.
“Rakyat yang akan menjadi korban karena kondisi ini tidak akan membuat siapa pun menang. Saya mengajak marilah kita duduk bersama, ciptakan ruang dialog untuk mencari solusi bersama,” ujar Presiden Jokowi.
Berbagai upaya dilakukan melalui keketuaan Indonesia di ASEAN untuk memfasilitasi The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre). Setelah tertunda cukup lama karena masalah akses, joint needs assessment bisa diselesaikan.