Pekan lalu, laporan rahasi PBB menyebut Korut belum berhenti mengembangkan senjata. Hal ini mendorong AS menyerukan kepada masyarakat internasional untuk terus memberlakukan sanksi.
Pada Jumat, Korea Selatan (Korsel) menemukan dan menindak tiga perusahaan yang mengimpor batu bara dan besi dari Korut. Hal itu melanggar sanksi PBB yang diberlakukan pada Agustus 2017.
Tak hanya itu, Kemlu Korut juga menyebutkan berbagai langkah rekonsiliasi sudah mereka lakukan, seperti menghentikan uji coba rudal, mengembalikan sisa jenazah tentara AS yang tewas dalam Perang Korea 1950-53, dan membongkar lokasi uji coba nuklir.
Mereka menyebut AS berpegang pada skenario lama dan tidak menepati janji.
"Para pejabat AS berbuat tak sesuai niat Presiden Trump dengan melontarkan tuduhan-tuduhan tak berdasar dan melancarkan upaya untuk meningkatkan sanksi dan tekanan internasional," demikian pernyataan kemlu.
"Berharap bisa memetik hasil sambil menghina mitra dialog adalah tindakan bodoh, ibarat menunggu menetasnya sebutir telur rebus," kata mereka.