Otoritas kesehatan China meminta dinas kesehatan setempat segera mengajukan pemberian gelar kehormatan kepada para staf medis yang meninggal. Selain itu keluarga yang ditinggalkan harus dihibur serta diberi bantuan untuk menangani kesulitan mereka.
Xia merupakan dokter kesekian yang meninggal saat China berusaha keras menangani para penderita virus korona. Pada 18 Februari, kepala RS Wuchang di Kota Wuhan, Liu Zhiming, meninggal juga karena virus korona.
RS Wuchan merupakan salah satu fasilitas medis terdepan di kota pusat epidemi itu yang menangani para korban virus korona.
Pada 7 Februari, jutaan warga China berduka atas meninggalnya Li Wenliang, dokter sang whistleblower yang pertama kali melaporkan adanya pasien mengalami gejala virus korona. Bukannya direspons secara positif, Li malah dipanggil polisi atas tuduhan menyebarkan ketakutan.
Kematian Li Wenliang memicu amarah dan kekecewaan terhadap Pemerintah China yang dianggap lamban merespons wabah virus korona.
Pada pertengahan Februari Komisi Kesehatan Nasional China mengungkap, enam pekerja medis, termasuk dokter, meninggal akibat virus korona.
Selain itu ada 1.716 pekerja medis lainnya dinyatakan positif terinfeksi, mayoritas perawat. Dari jumlah itu, sebanyak 1.102 bertugas di Kota Wuhan dan 400 lainnya terinfeksi di kota lain masih di Provinsi Hubei.