“Akan ada titik di mana orang-orang yang lapar turun ke jalan,” kata Bolsonaro, yang sebelumnya menyatakan pusat kebugaran dan salon sebagai layanan esensial bisa kembali beroperasi.
Pada hari yang sama, Kementerian Ekonomi memprediksi perekonomian Brasil akan menyusut hingga 4,7 persen pada 2020 yang merupakan penurunan terbesar di negara itu sejak 1900-an. Menurut kementerian, setiap satu pekan perpanjangan masa karantina wilayah di Brazil memakan biaya 20 miliar real Brazil, atau setara Rp50 triliun.
Walaupun demikian, Joao Doria, gubernur negara bagian Sao Paulo—wilayah terpadat dan episentrum wabah di Brazil—menyatakan tidak akan mematuhi peraturan yang dikeluarkan Bolsonaro. Setidaknya sepuluh gubernur negara bagian lainnya juga menyatakan keputusan serupa.