Ketika Nusrat menolak, mereka membakarnya.
Kepala penyelidik kepolisian Banaj Kumar Majumder mengatakan para pelaku ingin agar pembunuhan "itu terlihat seperti bunuh diri".
Rencana itu gagal ketika Nusrat berhasil diselamatkan ketika mereka meninggalkan tempat kejadian. Nusrat mampu memberi pernyataan sebelum meninggal dunia.
"Salah satu pembunuh itu menekan kepalanya dengan tangannya, dan minyak tanah tidak disiramkan ke kepala, maka kepalanya tak terbakar," kata Majumder, kepada BBC Bengali.
Namun ketika Nusrat dibawa ke rumah sakit setempat, dokter menemukan luka bakar menutupi 80 persen tubuhnya. Karena tak sanggup menangani luka tersebut, mereka mengirim Nusrat ke Dhaka Medical College Hospital.
Di dalam ambulans, karena khawatir tak akan selamat, Nusrat merekam pernyataan di telepon genggam saudaranya.