"Si kepala sekolah itu menyentuh saya. Saya akan melawan kejahatan ini hingga napas saya yang terakhir," begitu bunyi rekamannya.
Dia juga mengidentifikasi beberapa penyerangnya sebagai para pelajar di sekolahnya.
Berita tentang Nusrat mendominasi pemberitaan media di Bangladesh. Pada 10 April, dia meninggal dunia. Ribuan orang datang ke pemakamannya di Feni.
Sejak itu, polisi menahan 15 orang, tujuh di antaranya dituduh terlibat dengan pembunuhan. Di antara mereka yang ditangkap, terdapat dua orang pelajar yang mengorganisir protes mendukung si kepala sekolah.
Sang kepala sekolah sendiri masih di dalam tahanan. Polisi yang memfilmkan pengaduan pelecehan seksual Nusrat dipindahkan dari jabatannya dan dialihkan ke departemen lain.
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina telah bertemu keluarga Nusrat di Dhaka dan berjanji setiap orang yang terlibat di dalam pembunuhan itu akan diadili.
"Tak ada pelaku yang akan terbebas dari tindakan hukum," kata Sheikh Hasina.
Kematian Nusrat memicu protes dan ribuan orang menggunakan media sosial untuk menyatakan kemarahan mereka, baik terhadap kasus itu maupun pada perlakuan terhadap korban pelecehan dan kekerasan seksual di Bangladesh.