Analis dari International Institute for Strategic Studies (IISS) yakin roket Hwasong-15 yang pernah diuji coba pada 2017 dapat mengirim muatan seberat 1.000 kilogram sejauh 12.800 kilometer.
Media pemerintah Korut, usai uji coba, menggambarkan rudal tersebut sebagai sistem persenjataan balistik antar-benua jenis baru yang mampu membawa hulu ledak nuklir super-berat dan menjangkau seluruh daratan AS.
Korut dijatuhi sanksi PBB sejak 2006 terkait pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik. Dewan Keamanan terus memperkuat sanksi dalam upaya memotong pendanaan untuk program-program tersebut.
Namun pada Selasa lalu, Dubes Korut untuk PBB Kim Song mengatakan pihaknya memiliki persenjataan yang andal dan efektif hanya untuk bertahan. Dia menegaskan negara saat ini fokus untuk memperbaiki perekonomian.
“Berdasarkan jaminan yang dapat diandalkan untuk menjaga keamanan negara dan rakyat, DPRK saat ini mengarahkan semua upaya untuk pembangunan ekonomi,” kata Kim.