MYITKYINA, iNews.id – Sedikitnya jenazah 100 penambang batu giok ditarik dari lumpur menyusul bencana longsor di wilayah utara Myanmar, pada Kamis (2/7/2020). Musibah itu disebut-sebut sebagai salah satu kecelakaan terburuk yang pernah menimpa industri batu giok di dunia.
Setiap tahun, ada sejumlah pekerja tambang batu giok yang mati saat bekerja di Myanmar. Sayangnya, meski terbilang menguntungkan di negara itu, industri batu giok tidak pernah diatur dengan baik oleh pemerintah setempat. Para penambang di sana kebanyakan menggunakan pekerja migran bergaji rendah untuk mengikis batu permata yang sangat diminati di China itu.
Departemen Pemadam Kebakaran Myanmar mengungkapkan, bencana longsor tersebut terjadi saat hujan deras melanda Negara Bagian Kachin yang berada di dekat perbatasan Myanmar dan China. “Para penambang dibekap oleh gelombang lumpur. Total 113 mayat telah ditemukan sejauh ini,” ungkap lembaga itu lewat unggahan di laman Facebook yang dikutip AFP, Kamis (2/7/2020).
Polisi setempat menuturkan, para penambang itu tampaknya menentang peringatan pemerintah agar tidak bekerja di tambang terbuka yang berbahaya selama hujan. Tim penyelamat bekerja sepanjang pagi tadi untuk mengambil mayat-mayat dari danau lumpur, menarik mereka ke permukaan, dan menggunakan ban sebagai rakit darurat.
Polisi mengatakan kepada AFP, 99 mayat ditemukan pada siang hari, dan 20 orang lainnya ditemukan luka-luka. Sejak siang, upaya pencarian dan penyelamatan dihentikan untuk sementara karena hujan lebat.