Menurut Dewan Pemilihan Nasional (CNE), pemilih yang turut berpartisipasi mencapai 46 persen, namun kelompok oposisi menuding persentasenya lebih rendah.
Koalisi oposisi utama Venezuela menyatakan tanggal pemilu sengaja diubah guna memanfaatkan kebingungan kelompok-kelompok oposisi.
Oposisi juga menuduh kandidat-kandidat mereka yang menjanjikan telah dilarang ikut pemilu, dipenjara; dan banyak pula yang kabur dari Venezuela.
Sejak menjabat sebagai presiden, Maduro dikecam di dalam negeri dan mancanegara terkait tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan aksinya dalam menangani ekonomi yang membuat negara hampir kolaps.
Venezuela merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia dan menduduki kursi kepemimpinan OPEC hingga 2025.