Kisah Mahasiswa Afrika Terjebak di Wuhan: Semua Ketakutan, Kami Seperti Terkurung di Sel

Nathania Riris Michico
Dr. Khamis Hassan Bakari dari Tanzania, berpose di Wuhan, China, 27 Januari 2020. (FOTO: Khamis Hassan Bakari via AP)

Persediaan masker dan barang-barang lainnya hampir habis. Mahasiswa pun diminta tidak lagi melapor ke kantor.

"Saya seperti dikurung dalam sel," kata Kizwi tak lama setelah salat isya.

"Satu-satunya yang saya bisa adalah berbicara dengan keluarga saya: 'Saya aman, saya baik-baik saja'."

Ketika memberanikan diri di luar setelah kematian, dia bahkan memakai dua masker untuk menutupi wajah.

 

Tidak banyak yang bisa dilakukan. Polisi terus memantau orang-orang yang keluar dan sekitar, kata Bakari. Sebagian besar supermarket dan apotek tutup. Barang-barang toko di kampusnya dan kampus Kizwi, Tongji Medical College, dengan cepat terjual habis setiap hari.

Bakari mengatakan, komite Tanzania mulai mengumpulkan nomor telepon perwakilan internasional untuk semua universitas di Wuhan sehingga siswa dapat melaporkan kekurangan makanan.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Mobil
10 jam lalu

China Perketat Aturan Mobil Listrik mulai 2026, Tak Ikut Regulasi Insentif Dihapus

Internasional
12 jam lalu

Ini Pemicu China Tiba-Tiba Gelar Latihan Perang Besar-besaran di Sekitar Taiwan

Internasional
14 jam lalu

Waduh, China Gelar Latihan Perang Besar-besaran di Sekitar Taiwan

Internasional
2 hari lalu

Israel Ingin Obrak-abrik Afrika dengan Mengakui Kemerdekaan Somaliland?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal