Para korban yang datang ke rumah itu ditikam, dimutilasi, dan sebagian dimakan para perempuan penghuni rumah. Sisa daging korban dipanggang untuk dijadikan isi kue-kue yang dikenal sebagai "salgados".
Kue-kue itu dijual ke tetangga dan diklaim sebagai daging ayam dan ikan tuna.
Rincian 210 tahun penjara yang dijatuhkan hakim pengadilan adalah 71 tahun penjara untuk da Silveira, 68 tahun penjara untuk istrinya, dan 71 tahun lebih 10 bulan untuk Oliveira.
Silveira mengatakan kepada pengadilan, dia dan istrinya adalah korban "penyiksaan" Oliveira. Silveira, dalam pengadilan seperti dilaporkan surat kabar G1, mengklaim sang majikan adalah seorang penyihir.
Polisi menemukan halaman-halaman buku yang diklaim Silveira membuatnya terobsesi untuk membunuh korban. Pengacara menggambarkan Silveira sebagai orang sakit mental sehingga putusan hakim tidak dapat dilaksanakan.
Namun, seorang psikolog negara bersaksi bahwa Silveira cukup waras.
Polisi menemukan keluarga kanibal itu ketika Oliveira tertangkap kamera menggunakan salah satu kartu kredit korban pada 2012. Dia tertangkap basah di taman yang penuh dengan bagian tubuh korban.