Lebih jauh, mereka menuduh pemerintah menolak alternatif yang ditawarkan komunitas internasional untuk menghentikan perang, memulangkan sandera, dan menggantikan Hamas tanpa perlu invasi darat skala penuh.
“Pemerintah Netanyahu mengabaikan skenario lain seperti aliansi regional pascaperang, solusi diplomatik, dan opsi gencatan senjata. Ini bukan sekadar ketidakmampuan, tapi pilihan politik berisiko tinggi,” bunyi pernyataan.
Kabinet Keamanan Israel, dalam rapat pada Kamis malam lalu, menyetujui permintaan Netanyahu untuk mencaplok Kota Gaza. Meski demikian tidak disebutkan tenggat waktu rencana tersebut.
Pencaplokan Kota Gaza bisa memaksa puluhan, bahkan ratusan ribu penduduknya terusir dari wilayah itu. Selain itu operasi militer besar-besaran Israel bisa memicu jatuhnya lebih banyak korban warga sipil.