GAZA CITY, iNews.id - Tentara Israel dan kelompok militan Hamas melakukan gencatan senjata pada Senin (6/5) setelah terlibat saling serang sejak Sabtu (4/5) lalu. Namun, warga Israel yang tinggal di wilayah yang dekat dengan perbatasan Gaza tidak terima dengan gencatan senjata.
Warga Israel yang tinggal di kota-kota dan desa-desa yang wilayahnya sangat dekat dengan perbatasan Gaza marah dengan gencatan senjata yang disepakati tentara Israel. Mereka mengaku lelah jika harus kembali lari menyelamatkan diri ke tempat penampungan saat Hamas kembali menyerang dengan roket.
"Dalam sebulan, dalam dua pekan, dalam satu setengah bulan, semuanya akan terjadi lagi, kami tidak mencapai apa-apa. Saya pikir Israel perlu menyerang mereka dengan sangat, sangat keras sehingga mereka dapat mempelajari pelajaran mereka," kata Haim Cohen (69), seorang pensiunan tukang listrik dari kota pesisir Ashdod, yang jaraknya 15 mil (25 km) dari utara Jalur Gaza, seperti dilaporkan Reuters, Senin (6/5/2019).
Sementara itu, tak jauh dari lokasi tempat tinggal Haim, tampak petugas kebersihan membersihkan puing-puing rumah salah seorang warga Israel yang porak poranda akibat diterjang roket Hamas.
Warga yang tinggal di rumah itu juga ikut terbunuh oleh roket Hamas saat sedang lari mencari perlindungan. Warga yang tewas itu merupakan satu dari empat orang Israel yang terbunuh dalam serangan roket Hamas sejak Sabtu (4/5) lalu.