“Kami ingin menyadarkan masyarakat bahwa Joko Widodo adalah aktor utama di balik pemilu yang tidak adil ini,” kata aktivis mahasiswa yang juga penyelenggara demonstrasi, Tegar Afriansyah. Dia berharap aksi protes serupa akan diadakan di seluruh negeri.
Pada hari ini, Jokowi berusaha meyakinkan rakyat Indonesia dengan mengatakan bahwa dia tidak akan menghadiri acara kampanye apa pun menjelang hari pemungutan suara. “Jika pertanyaannya apakah saya akan kampanye, saya jawab tidak, saya tidak akan berkampanye,” ujar Presiden Jokowi kepada wartawan di Gerbang Tol Limapuluh, Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara, Rabu (7/2/2024).
Reuters melanjutkan, mahasiswa bisa menjadi kekuatan politik yang tangguh di Indonesia. Apalagi, di antara pengunjuk rasa yang ikut terlibat hari ini adalah para aktivis mahasiswa dari Universitas Trisakti Jakarta. Pada 1998, empat mahasiswa kampus itu ditembak mati dan puluhan lainnya terluka, sehingga memicu kerusuhan dan protes berskala nasional yang pada akhirnya menjatuhkan Suharto dari kursi kekuasaan yang sudah 32 tahun diduduki.
Unjuk rasa hari ini terjadi setelah para akademisi dari puluhan universitas mengadakan konferensi pers pada pekan lalu untuk menyampaikan keprihatinan atas kemunduran demokrasi di Indonesia. Para guru besar dan dosen di perguruan tinggi itu mendesak Jokowi serta para pejabat negara lainnya untuk tetap netral menjelang pemilu.
Sebelumnya, media Katolik yang berbasis di Prancis, UCA News, melaporkan bahwa umat Kristiani di Indonesia mendesak Jokowi untuk menjaga netralitas selama pemilu yang akan dilangsungkan pada bulan ini. Salah satu seruan itu datang dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) yang meminta seluruh penyelenggara negara, termasuk presiden, harus netral dalam pemilu demi memperkuat kualitas demokrasi.