TOKYO, iNews.id – Media cetak di Jepang tetap bertahan di tengah serbuan media digital. Apa yang menyebabkan itu bisa terjadi?
Wakil Pemimpin Redaksi Koran lokal Jepang Shinano Mainichi, Norio Kikuchi mengatakan, budaya membaca koran di kalangan warga Jepang membantu media cetak lokal di Prefektur Nagano tersebut bertahan dari gempuran media digital.
“Karena ada budaya orang Jepang yang sejak lama terbiasa membaca media cetak, maka ada kebutuhan untuk itu sampai sekarang,” kata Kikuchi dalam kunjungan media Indonesia ke kantor Shinano Mainichi, di Nagano, Jumat (17/2/2023).
Dia menuturkan, kebiasaan warga yang senang membaca koran, terutama mereka yang berusia di atas 40 tahun, terbukti mampu mendorong perkembangan media cetak tertua di Jepang itu dari gempuran media digital yang lebih digemari generasi muda.
Kikuchi menyebutkan bahwa jumlah warga yang berusia di atas 40 tahun di Nagano dan daerah sekitarnya adalah sekitar 40 persen. Sedangkan sisanya adalah generasi berusia 30-40 tahun dan juga di bawahnya.
Dengan demikian, lanjutnya, eksistensi media cetak tersebut tidak terelakkan ketika sebagian besar warga lansia berusia di atas 40 tahun memang memiliki kebiasaan membaca koran yang cukup kuat.