“Bayangkan Anda harus menangani menstruasi tanpa produk menstruasi, tisu toilet, atau sabun, dan tidak ada kesempatan untuk membersihkan diri. Ini merupakan kenyataan yang dialami ratusan ribu perempuan anak-anak dan dewasa di Gaza saat ini," ujarnya, seperti dilaporkan kembali Arab News.
Beberapa perempuan, lanjut dia, terpaksa memotong handuk atau bahan tenda untuk digunakan sebagai pembalut. Tindakan itu jelas tak sehat.
“Mereka menggunakan bagian tenda atau ijuk. Ada yang dipotong untuk dijadikan pembalut, ada pula yang menggunakan pakaian tambahan sebagai pembalut,” tambah Jafari.
Menggunakan bahan-bahan yang tidak higienis sebagai produk sanitasi meningkatkan risiko infeksi serta menderita sindrom syok toksik."
Kondisi itu juga dialami para relawan medis di Gaza.
Relawan ActionAid Palestine lain yang meminta identitasnya tak dipublikasikan mengatakan tidak ada air untuk membersihkan menstruasi.