“Sementara data ini mencerminkan dampak tragis virus di kota kami, mereka juga membantu kami menentukan skala dan ruang lingkup epidemi dan membimbing kami dalam membuat keputusan, "kata komisioner kesehatan kota, Oxiris Barbot, dikutip dari AFP, Rabu (15/4/2020).
Berdasarkan pedoman yang dikeluarkan dinas, hanya orang yang sudah dites dan hasilnya menunjukkan positif bisa dikategorikan penyebab kematiannya.
Wali Kota New York Bill de Blasio pekan lalu mengakui, angka kematian resmi akibat virus corona mungkin tak mencerminkan kondisi sebenarnya.
Banyak orang yang meninggal di rumah dengan gejala sangat mirip namun tak dikategorikan sebagai korban Covid-19.
Kasus kematian lain juga terdeteksi di panti-panti jompo maupun fasilitas perawatan jangka panjang lainnya.
Menurut dia, hal ini disebabkan kurang luasnya tes virus corona ke semua warga.
Sementara itu Negara Bagian New York menanggung beban besar dari pandemi virus corona. Hampir setengah dari total kasus kematian di AS berada di negara bagian tersebut. Wilayah ini melaporkan hampir 11.000 kasus kematian.