BANGKOK, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyebut krisis yang terjadi di Sri Lanka kemungkinan disebabkan agresi Rusia ke Ukraina. Sri Lanka dilanda krisis ekonomi parah yang membuat negara itu bangkrut. Dampaknya, kerusuhan terjadi di banyak wilayah yang menuntut pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe.
Pada Sabtu lalu, ribuan demonstran bahkan menggeruduk kediaman presiden yang memaksanya melarikan diri.
“Kami melihat dampak agresi Rusia ini terjadi di mana-mana. Ini mungkin telah berkontribusi pada situasi di Sri Lanka. Kami khawatir tentang dampaknya di seluruh dunia," kata Blinken, dikutip dari RT, Senin (11/7/2022).
Blinken menambahkan, kerawanan pangan yang terus meningkat di seluruh dunia secara signifikan diperburuk oleh agresi Rusia terhadap Ukraina. Dia mengulangi seruan kepada Rusia untuk mengizinkan ekspor 20 juta ton biji-bijian dari Ukraina. Rusia dituduh memblokir ekspor bahan pangan Ukraina sebagai bagian dari agresi.
Lebih lanjut Blinken juga mengangkat kondisi di Thailand, negara yang sedang dikunjunginya pada akhir pekan, di mana harga pupuk melambung.
Sementara itu Rusia berkali-kali menyangkal tuduhan telah memblokir ekspor bahan makanan dari Ukraina. Negeri Beruang Merah justru menjamin pendistribusian bahan makanan ke pelabuhan Ukraina. Namun tentara Ukraina justru mencegat kapal-kapal sipil meninggalkan pelabuhan, termasuk Odessa.