Akan tetapi, partai yang dia pimpin, Otzma Yehudit (Kekuatan Yahudi) juga menjadi salah satu anggota koalisi yang menentukan kelangsungan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamain Netanyahu. Karenanya, Netanyahu pun kini berada dalam posisi terjepit: antara melawan tekanan komunitas internasional (termasuk dari sekutu dekat Israel, Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden); atau membiarkan partai garis keras Ben Gvir keluar dari koalisi dengan risiko kabinetnya kehilangan kekuasaan.
Dukungan Ben Gvir kepada Trump itu muncul menjelang Netanyahu berpidato di hadapan Kongres AS di Washington DC, pada Rabu(24/7/2024) waktu AS. Menteri radikal zionis itu menyadari bahwa dukungannya terhadap presiden ke-45 AS itu mungkin akan berdampak buruk terhadap pejabat-pejabat Israel lainnya.
“Seorang menteri kabinet seharusnya menjaga netralitas, tapi hal itu tidak mungkin dilakukan di masa Biden,” kata Ben Gvir.
Pilpres AS 2024 akan digelar pada 5 November nanti. Sementara Trump berhasil memperoleh tiket pencapresan dari Partai Republik.
Lebih dari 39.000 warga Gaza dibantai Israel dalam perang yang sudah berlangsung sembilan bulan antara para pejuang Palestina melawan pasukan zonis di wilayah itu. Sementara sedikitnya 90.000 orang di Gaza terluka akibat konflik yang meletus sejak 7 Oktober itu.