Meski Cacat, Stephen Hawking Ajak Manusia ke Ruang Angkasa

Anton Suhartono
Stephen Hawking (Foto: AFP)

Dia melakukan penerbangan tanpa bobot di Amerika Serikat sebagai pendahuluan untuk sebuah misi antariksa sub-orbital. Di tengah keterbatasannya itu pula dia mendorong manusia untuk tinggal di ruang angkasa.

"Saya pikir umat manusia tidak memiliki masa depan, jika tidak masuk ke ruang angkasa," katanya.

Alasannya, usia Bumi tak dapat diprediksi karena bencana alam dan pemanasan global. Belum lagi perang yang mungkin saja menggunakan nuklir kembali.

"Saya percaya bahwa kehidupan di Bumi berisiko terbengkalai karena bencana, seperti pemanasan global yang tiba-tiba, perang nuklir, virus rekayasa genetika, atau bahaya lain,” kata Hawking.

Tak hanya itu, teorinya yang baru-baru ini diungkapkan adalah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memang dapat berkontribusi pada pemberantasan penyakit dan kemiskinan. Namun dia mengingatkan akan bahayanya.

"Singkatnya, kesuksesan dalam menciptakan AI bisa menjadi bagian terbesar dalam sejarah peradaban kita. Di samping manfaatnya, AI juga akan membawa bahaya, seperti senjata otonom yang kuat, atau cara baru untuk menindas banyak orang," kata Hawking pada 2016, di Universitas Cambridge.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Sains
3 tahun lalu

3 Teori Stephen Hawking Paling Kontroversial

Sains
3 tahun lalu

Ramalan Kiamat Stephen Hawking: Bumi Tak Bisa Dihuni pada 2600

Internasional
4 tahun lalu

Kalahkan IQ Albert Einstein dan Hawking, Bocah 10 Tahun Ini Ingin Tinggal di Mars

Internasional
5 tahun lalu

Tiga Ilmuwan Boyong Hadiah Nobel Fisika 2020 terkait Pengungkapan Misteri Black Hole

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal