Myanmar Tolak Hasil Penyelidikan PBB soal Pembantaian Muslim Rohingya

Anton Suhartono
Pengungsi Rohingya di Bangladesh memperingati satu tahun pembantaian warga di Rakhine oleh militer Myanmar (Foto: AFP)

YANGON, iNews.id - Pemerintah Myanmar akhirnya merespons tuduhan dari penyelidik Dewan HAM PBB soal pembersihan etnis atau genosida terhadap muslim Rohingya oleh militer negara itu.

Myanmar menolak hasil temuan tim pencari fakta soal pembataian etnis serta adanya enam perwira militer yang harus bertanggung jawab.

"Kami tidak mengizinkan FFM (tim pencari fakta PBB) untuk masuk Myanmar, itulah mengapa kami tidak setuju dan menerima resolusi apa pun yang dibuat Dewan HAM," demikian bunyi pernyataan pemerintah, dilaporkan surat kabar Global New Light of Myanmar, yang dinukil AFP, Rabu (29/8/2018).

PBB merilis hasil penyelidikan pada Senin (20/8/2018). Hasilnya, para pejabat militer Myanmar harus diselidiki atas tuduhan pembasmian etnis dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Penyelidikan ini didasarkan pada keterangan dari 875 korban dan saksi mata. Selain itu, PBB juga mengolah data dari gambar satelit, dokumen autentik, foto, dan video.

Laporan ini merinci bentuk kekejaman mengerikan yang dilakukan terhadap muslim Rohingya, termasuk pembunuhan, penghilangan paksa, penyiksaan, serta kekerasan seksual yang dilakukan dalam skala besar.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
2 hari lalu

Israel Tembaki Pasukan Penjaga Perdamaian UNIFIL di Lebanon, Tak Ada Korban

Internasional
4 hari lalu

Brutal! Israel Hancurkan 1.500 Bangunan di Gaza selama Gencatan Senjata

Internasional
8 hari lalu

Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang

Internasional
14 hari lalu

Data Terbaru PBB Ungkap 81% Bangunan Gaza Hancur dan Rusak akibat Serangan Israel

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal