Nah, HTS Kelompok Oposisi Suriah yang Tumbangkan Assad Masih Berstatus Organisasi Teroris

Anton Suhartono
Dewan Keamanan PBB belum membahas status teroris Hayat Tahrir Al Sham (HTS) (Foto: AP)

NEW YORK, iNews.id - Dewan Keamanan PBB belum membahas status Hayat Tahrir Al Sham (HTS), kelompok oposisi bersenjata Suriah yang menggulingkan Presiden Bashar Al Assad. HTS masih berstatus sebagai organisasi teroris yang akan mempersulit upaya negosiasi.

Duta Besar China untuk PBB Fu Cong mengatakan, Dewan Keamanan PBB belum membahas rencana pencabutan status HTS dari daftar organisasi teroris. Namun Dewan Keamanan PBB akan memulai konsultasi darurat mengenai situasi di Suriah pada Senin malam waktu New York.

"Itu bukan masalah yang dibahas saat ini," kata Fu, seperti dilaporkan Sputnik, Selasa (10/12/2024).

Hal senada disampaikan Dubes Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia. Status HTS yang masih sebagai organisasi teroris bisa menjadi masalah.

"Tentu saja ini masalah, karena mereka terdaftar dan belum dihapus dari daftar," kata Nebenzia.

Sebelumnya surat kabar The Washington Post, mengutip keterangan seorang sumber pejabat Amerika Serikat (AS), melaporkan pemerintahan Presiden Joe Biden telah menjalin kontak dengan pasukan oposisi Suriah, termasuk HTS. Ini membuka jalan bagi dihapuskannya organisasi itu dari daftar agar bisa menjalin hubungan lebih erat.

HTS menggulingkan Assad pada Minggu (8/12/2024), menghentikan dominasi rezim keluarga yang sudah berkuasa selama 50 tahun lebih itu. Kelompok oposisi bersenjata tersebut bukan satu-satunya yang melakukan perlawanan terhadap pasukan pemerintah Assad, namun yang terbesar.

Kelompok lain yang juga melakukan perlawanan terhadap rezim Assad adalah Liwa Al Haqq, Jabhat Ansar Al Din, dan Jaysh Al Sunna.

HTS dulunya bernama Jabhat Al Nusra, kemudian sempat berganti lagi menjadi Jabhat Fateh Al Sham.  Jabhat Al Nusra dibentuk pada 2012, salah satunya oleh ISIS. Bahkan pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi terlibat dalam pembentukannya. Namun setahun kemudian organisasi ini memisahkan diri dari ISIS dan menyatakan kesetiaan kepada Al Qaeda.

Lagi-lagi, organisasi memutuskan hubungan dengan Al Qaeda untuk bergabung dengan faksi-faksi lain hingga berganti nama menjadi HTS pada 2017.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
2 hari lalu

Lepas dari Hukuman Internasional, Presiden Suriah Sharaa Terkejut Amerika dan Rusia Bisa Kompak

Internasional
3 hari lalu

Keputusan Langka, Dewan Keamanan PBB Cabut Sanksi untuk Presiden Suriah Al Sharaa

Internasional
8 hari lalu

Dulu Kepalanya Dihargai Rp166 Miliar, Presiden Suriah Al Sharaa Akan Disambut Trump di Gedung Putih

Internasional
16 hari lalu

Cawalkot Muslim New York Mamdani Unggul dalam Polling meski Dituduh Teroris

Internasional
16 hari lalu

Cerita Cawalkot Muslim New York Mamdani, Keluarga Diserang Pasca-Tragedi 11 September

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal